The Bicycle Thieves, Saya dan Roy Suryo

…Yang ditepi tetaplah ditepi, belajarlah berjalan sendiri…

The Bicycle Thieves, film Italia yang disutradarai Vittorio de Sica memang cukup memukau, film yang bercerita tentang seseorang (Antonio Ricci  yang diperangkan oleh Lamberto Maggiorani) yang kehilangan sepeda kemudian mencarinya kemana mana bersama anaknya (Bruno Ricci  yang diperangkan oleh Enzo Stoila).

Akting yang luar biasa diperangkan keduanya, kelihatan sangat nyata.  Tapi sayangnya coretan ini bukan untuk membahas secara lengakap film tersebut, bukan synopsis, review atau kritik film, saya tidak paham terlalu banyak tentang film, saya hanya penikmat.

Coretan ini hanya ingin bercerita tentang salah satu adegan dalam film tersebut, ketika Antonio melaporkan kehilangan sepedanya ke aparat yang berwenang, sepeda yang ‘sangat bernilai’ baginya. Setelah menuliskan laporan, tanda tangan, stempel, selesai. Silahkan cari sendiri sepeda anda, butuh semua aparat untuk mencari sepeda anda yang jumlahnya sangat banyak di kota ini. Yang jelas anda sudah melaporkan! Begitulah kirakira salah satu adegan film tersebut bercerita. Saya jadi bertanya Tanya, apa jadinya jika Antonio adalah pejabat dalam cerita tersebut yang melaporkan kehilangan sepedanya? Mungkin alur ceritanya akan berubah dan jadi tidak menarik lagi.

Kenapa cerita ini jadi menarik bagi saya? Sedikit curhat, dalam beberapa bulan ini saya dua kali kecurian ‘hampir semua’ barang-barang yang saya punya yang tidak perlu saya sebutkan rinciannya. Dua kali pula saya melaporkan hal tersebut ke Polsek setempat, dan?? Sudah bisa ditebak, tidak jauh berbeda dari cerita paragraf kedua coretan ini. Yah, hampir sama, tidak sama persis, terutama waktunya dan satunya fiksi satunya bukan.

Lalu apa hubungannya dengan Roy Suryo? Bapak Mempora itu?

Beberapa hari yang lalu, sebelum saya tuliskan coretan ini, mungkin sebahagian pernah mendengar berita ini, bapak menteri di tipu oleh bocah ABG lewat belanja online, nilainya “Satu jutah rupiah”. Cerita ini memang berbeda, dua paragraf diatas tentang pencuri dan “kecurian” sedangkan sang Menteri tentang penipuan “tertipu” tentunya berbeda, begitupula penanganannya. Tak berselang lama setelah dilaporkan, penipunya di tangkap. Hebatt..

Disalah satu adegan film tersebut, Antonio berucap” Andaikan bapak tau betapa berharganya sepeda itu bagi saya”, Sepeda baginya ada pekerjaan, tentang masa depan, tentang perut keluarganya, (mungkin dia ingin berteriak ke aparat, seriuslah sedikitt!!)

Nilai, kali ini menyinggung sedikit tentang nilai, bagi yang punya miliaran apalah artinya kehilangan puluhan juta, yang punya puluhan juta apalah artinya ratusan, tapi yang punya sepuluh ribu, kehilangan sepuluh ribu baginya mendekati kiamat. Mungkin kehilangan yang dialami Bapak Mempora sangat berarti baginya, sehingga harus membutuhkan keseriusan aparat, Entahlah..

The Bicycle Thieves, Saya dan Roy Suryo memang berbeda, sangat berbeda. Satunya hanya sebuah film, fiksi yang diperangkan oleh buruh pabrik, Saya yah saya bayar pajaknya sedikit, dan Roy Suryo adalah Mempora, tentu bayar pajaknya banyak.

Film The Bicycle Thieves, di buat tahun 1949, banyak benggambarkan mengenai kemiskinan, ketidakadilan, keputusasaan.

…Sekarang tahun 2014…

3 thoughts on “The Bicycle Thieves, Saya dan Roy Suryo

Tinggalkan komentar